LAS KACA MOBIL / SUNTIK KACA ( GLASS MASTER)

TEKNOLOGI LAS KACA MOBIL / GLASS MASTER

Catatan: Banyak pelanggan yg datang dengan kaca retak yg sudah diperbaiki tapi tidak sempurna. Kaca retak ini diperbaiki dengan semacam kaca cair yg harus melalui rongga retaknya dan butuh tekanan untuk memenuhi semua garis retakan (banyak alat2 yg dijual online yg tdk memiliki tekanan yg cukup besar untuk perbaikan dan ini yg membuat perbaikan gagal). Untuk memperbaiki reparasi awal yg gagal ini, hampir tdk mungkin karena lubang saluran (retakan) sudah terbuntu.

Jika kaca mobil anda retak / pecah, kini tidak perlu diganti lagi.
Dengan teknologi LAS KACA (GLASS MASTER), kami dapat mereparasi kaca mobil anda tanpa mengganti, tanpa melepas kaca dari mobil dan tidak merusak kaca film lama anda.


Biaya jauh lebih murah dibanding mengganti dan tidak ada bekas gantian kaca atau resiko kebocoran.

Business Opportunity masih terbuka untuk kota2 lain di Indonesia.



G L A S S M A S T E R
(Las Kaca Retak / Pecah)
Pertama di Indonesia

STORE OPENING DATE :  22 Agustus 2003

MISI :
Memberi pilihan baru bagi mereka yang memiliki masalah kaca mobil retak/pecah. Jika dulu pilihan satu-satunya adalah mengganti; kini hadir pilihan untuk mereparasi kaca dengan keuntungan antara lain: harga yang jauh lebih murah, cepat, tidak perlu melepas kaca, dan tidak perlu mengganti kaca film.


Ada empat kondisi supaya kaca bisa direparasi :

Jenis kaca Lamisafe atau Sekurit atau Zone Lite (kaca triplek)
Retak tidak sampai ke sisi dalam
Tiap titik kerusakan tidak melebihi ukuran diameter 3cm (Seukuran Rp 500 logam)
Retak memanjang, tidak melebihi 10 cm (lebih panjang masih bisa tapi mahal ongkosnya)

Bila kondisi diatas terpenuhi, Glass Master dapat mereparasi kaca tersebut.
Waktu reparasi kurang dari 1 jam.
Kami menggunakan alat dan bahan-bahan kimia dengan kualitas yang tinggi. Pada setiap reparasi, kekuatan kaca akan kembali seperti semula sedangkan kejernihannya dapat dikembalikan sekitar (80%-90%). Selain MOBIL sistem kita juga dapat memperbaiki kaca BIS, TRUK, KAPAL dan semua kaca yang lebih dari satu lapis.

Perbandingan untung rugi bagi konsumen:

A . Mengganti kaca
- Mahal (Rp 800,000 – Rp 20,000,000)
- Memakan waktu lama (2 – 3 hari)
- Repot, harus menghantar, mengambil mobil dan mencari waktu dimana mobil tidak dipakai.
- Harus ditambah biaya kaca film baru
- Resiko kebocoran/perembasan pada seal apabila pemasangan tidak sempurna
- Jika kaca diganti, seal kaca depan tidak akan sesempurna aslinya dan ini akan mengurangi nilai jual kendaraan anda.
- Kesulitan spare part kaca depan terutama untuk mobil CBU

B . Memperbaiki kaca dengan Glass Master
- Murah (mulai dari Rp 350,000 - Rp 1,500,000)
- Cepat (kurang dari 1 jam)
- Tidak repot
- Tidak perlu ganti kaca film
- Tidak ada resiko kebocoran/perembasan karena seal masih asli pabrik
- Kerapian seal disekeliling kaca depan tetap seperti aslinya karena proses reparasi tidak perlu melepas kaca sehingga harga jual mobil terjaga



Target Market
- Dealer mobil bekas
- Perusahaan asuransi
- Konsumen umum
- Persewaan mobil

- Perusahaan swasta yg memiliki banyak mobil
- Departemen pemerintahan
- Perusahaan travel
- Perusahaan bis
- Perusahaan truk
- Perusahaan kapal fishing boat,jet boat, kapal penumpang.
- dll

Persyaratan Business Opprotunity Glass Master

A. Syarat tempat
- Luas bangunan min 50m2 (2 mobil dapat masuk)
- Terdapat parkiran di luar minimum untuk 4 mobil
- Ditepi jalan raya dan minimum lebar jalan di depan lokasi 9m
- Bebas banjir
- Max 2 km dari pusat bisnis / perumahan kelas menengah ke atas


Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi :

Contact:
MASTER LICENSE GLASS MASTER INDONESIA
AUTO EXPRESS
JL Kalimantan 11-D, Surabaya 60281
Tel: 031-5055066
XL: 081.733.8188
Simpati : 081.333.888.565


star8soft@gmail.com
Juga tersedia berbagai merk KACA FILM untuk mobil dan gedung. Dapat dipasang di tempat dan terima pemesanan ROL film untuk luar kota/pulau.

Cabang yang telah ada saat ini:
Surabaya - hub:031-5055066

Jika anda berminat untuk membuka cabang LAS KACA di kota anda, silahkan menghubungi kami.